Selamat Pagi/ Siang*) Pak ... !
Nama saya .......................................... *), dari sebuah Perusahaan Swasta Nasional yang memfokuskan usahanya pada bidang produk Nano Teknologi, khususnya bidang engineering.
Maaf, Pak .....
Apakah bapak sudah familiar dengan produk nano teknologi .... ?
Atau tahu tentang nano teknologi ..................... ?
(Tunggu jawabannya .............................................. !!!,
Jika belum lanjutkan ke pembicaraan selanjutnya atau kalau sudah ..... Jangan desak beliau untuk menjelaskannya ...!!!)
Maaf..........., Bukan saya mengajari bapak tapi lebih kepada menyamakan persepsi tentang teknologi tersebut.
Nano adalah sebuah ukuran yaitu nanometer.
Contoh :
= 1 KM dipecah 1000 menjadi 1 Meter
= 1 Mtr dipecah 1000 menjadi 1 Mili Meter
= 1 mm dipecah 1000 menjadi 1 Mikro mtr
Nah, jikalau
= 1 Fm dipecah 1000 menjadi 1 Nano meter
Jadi Teknologi Nano adalah teknologi pemecahan/ penghalusan partikel menjadi ukuran nano meter.
Saat ini aplikasi nano sudah banyak digunakan dalam kehidupan manusia dan menjadikan teknologi impian yang mampu menjawab persoalan hidup.
Contoh :
- BATERE HP : Batere biasa mempunyai daya tahan maximal 3 hari, dengan nano teknologi daya tahannya bisa 60 hari untuk 1x penge-charge-an.
- FATIGON SPIRIT : Suplemen energi ini mendongkrak penjualannya dengan mempopulerkan nano ginseng dalam produknya sehingga daya kerja ginsengnya cepat bereaksi di dalam tubuh.
- ROBOT NANO : Jika ada pasien punya penyakit hati (lever) dibawa ke RS biasa, maka akan dilakukan operasi untuk mengobatinya. Tapi jika dibawa ke RS Siloam Karawaci, maka hanya disuntik robot nano untuk melumpuhkan penyakitnya.
- NANO TEKSTILE : Tekstil yang dipro-duksi dengan teknologi nano mempunyai keistimewaan khusus karena tidak perlu dicuci selama 30 hari, cukup diangin-angin kan saja, jadi hemat detergen & ramah lingkungan. Kedalam tekstil itu ditanam kan anti kusut, anti bau dan anti bakteri.
Ternyata teknologi ini mampu menyelaraskan perkembangan teknologi permesinan. Rancangan mesin industri dan otomotif modern saat ini mengarah ke :
1. Jarak antara permukaan yang bergerak makin tipis (gerakkan kedua tangan anda seperti blok mesin & sehernya naik - turun).
2. Putaran dan Beban makin tinggi (Hal ini terlihat pada laju mobil makin cepat dan beban angkut makin banyak)
3. Kinerja lebih efisien (Mengarah kepada irit BBM).
4. Berwawasan Lingkungan (Produk-produk masa depan harus bercirikan GO GREEN, Yaitu Green Chemistry dan Ecolabelling).
Bagaimana dengan pelumas-pelumas handal yang saat ini merajai dunia .. ?.
Mereka semua bagus-bagus, tapi ukuran partikelnya masih sekitar 20-30 mikron saja sehingga kinerjanya belum semaksimal yang partikelnya berukuran nano.
Analoginya seperti ini pak ... !!! (Sambil memperlihatkan gambarnya)
ANALOGI SISTEM PELUMASAN DENGAN TEKNOLOGI NANO
Pada gambar diatas ada 2 metal bergerak berlawanan arah.
Pada gambar A : Jika metal 1 dan 2 berjarak sedemikan rupa, maka pelumas konvensional akan mampu melumasi. Manakala terjadi perubahan jarak antara kedua metal seperti pada gambar B, maka pelumas konvensional tidak akan mampu melakukannya lagi. Sehingga dibutuhkan pelumas berteknologi nano.
Kami bermaksud untuk mendemokan sistem pelumasan secara visual kepada bapak, agar bapak minimal akan mendapatkan informasi baru untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas mesin atau otomotif kesayangan bapak.
Kami kesini mau memperkenalkan teknologi dalam pelumasan, bukan hanya pelumas yang banyak dipasaran.
Hasil akhir dari teknologi tersebut menjadikan performa mesin menjadi :
1. Daya tahan oli menjadi 300-400 %
2. Meningkatkan tenaga
3. Efisiensi BBM hingga 15 %
4. Mengurangi suara dan getaran
5. Mendinginkan mesin
6. Membersihkan deposit kerak karbon
7. Mengurangi emisi gas buang
8. Menurunkan pengaruh ‘Engine Knocks’
9. Aman dan ramah lingkungan.
Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk memperagakannya ... !
Bapak hanya menyediakan pelumas yang dipakai ditempat bapak khususnya ‘engine oil’ sebanyak masing-masing 1/2 gelas saja. Kami akan memberitahukan kinerja pelumas tersebut kepada bapak dan akan membandingkannya dengan pelumas nano teknologi.
Bagaimana kalau l u s a s i a n g , apakah bapak ada waktu ..... ?
Terima kasih atas kesediaan bapak menemui saya, salam hormat untuk bapak sekalian.
Jika prolog diatas tidak bisa menelorkan perjanjian untuk demo produk, maka kita dapat masuk melalui pembicaraan sbb :
Pak.... , ada sebuah ungkapan seperti ini :
“MESIN ADALAH JANTUNG KENDARAAN DAN OLI ADALAH DARAHNYA”
Apakah bapak sepakat ....... !!??
(Tunggu jawabannya ....!!, Biasanya .... ya .... !)
Nah, kami akan mengenalkan teknologi nano dalam pelumasan agar kinerja mesin lebih prima, untuk mendapatkan efisiensi dan efektifitas kerja.
Kalau dilihat lebih detail maka pelumas atau oli itu harus mempunyai fungsi sbb :
1. MELUMASI (LUBRICATING)
Bertugas melumasi permukaan logam yang saling bergesekan dengan cara pelapisan film.
Analoginya seperti ini pak :
Jika kedua tangan bapak kering, tangan kiri dimasukkan ke beras dan tangan kanan di masukkan ke tepung beras. Setelah diangkat mana yang lebih banyak menempel di tangan
................ Beras atau Tepung Beras .............. ?
Logikanya begini pak,
Jika pelumas A yang partikelnya berukuran 20-30 mikron dibandingkan dengan pelumas B yang ukuran partikelnya 50 nanometer.
Maka kemampuan yang terbaik dalam melumasi atau melapisi metal dengan filmnya adalah PELUMAS NANO TEKNOLOGI.
2. AGEN PENDINGIN (COOLANT)
Bertugas menurunkan suhu logam akibat pembakaran disekitar kepala silinder dengan cara menyerap panas dan memindahkannya.
Analoginya :
Jika kita ingin mempercepat nasi menjadi dingin maka nasi yang menggumpal harus dicerai beraikan dengan ukuran yang lebih kecil. (Jawa : D i l e r ......... )
PELUMAS NANO TEKNOLOGI akan lebih baik dan cepat dalam menyerap panas dan memindahkannya karena ukurannya sangat kecil.
3. AGEN PEMBERSIH (DETERGENT)
Pelumas bertugas mengisolasi hasil oksidasi dan nitrasi hasil pembakaran, dengan cara mencuci kotoran yang menempel di permukaan logam berkesinambungan.
Agar kotoran lepas dari logam lebih cepat maka harus ada benda lain yang masuk dicela kotoran dan logam tersebut.
PELUMAS NANO TEKNOLOGI bekerja lebih cepat dan baik karena lebih halus dibandingkan pelumas konvensional.
4. AGEN PERAPAT (SEALENT)
Pelumas harus bertugas sebagai perapat presisi piston dan seher sehingga kebocoran tenaga terhindari, caranya dengan pelapisan film.
Jika ada Pelumas Konvensional dan Pelumas Nano Teknologi difungsikan untuk menutupi pori-pori benda padat (Blok mesin/ seher), maka dapat dipastikan kemampuan PELUMAS NANO TEKNOLOGI akan lebih baik.
5. PEREDAM / PENAHAN BEBAN
Pelumas harus berfungsi meredam dan menahan logam yang mengalami tekanan mekanikal, caranya dengan membentuk bantalan peredam.
Tak diragukan lagi bahwa PELUMAS NANO TEKNOLOGI akan lebih mampu melapisi permukaan logam dan sekaligus membentuk bantalan peredam.
Nah ............. ,
Berdasarkan fungsi pelumas diatas maka yang butiran/ partikelnya lebih halus akan menunjukkan kemampuan lebih baik dibanding partikel yang besar. Terutama dalam menjalankan 5 fungsi utamanya yaitu Melumasi, Agen Pendingin, Agen Pembersih, Agen Perapat dan Agen Peredam/ Penahan Beban.
Untuk itu, kami ingin membagi informasi teknologi pelumasan tersebut kepada bapak dalam bentuk visualisasinya / peragaan langsung di mesinnya.
Informasi pelumasan teknologi nano ini bapak dapatkan hanya dengan menyediakan
1. Waktu sekitar 1 jam dan
2. Pelumas baru @ sekitar setengah gelas
Kami akan sangat menghargai bilamana bapak dapat menginformasikan kepada bawahan/ rekan dll untuk melihat demo tersebut .. !
Bagaimana kalau l u s a s i a n g, apakah bapak ada waktu ..... ?
Terima kasih atas kesediaan bapak menemui saya, salam hormat untuk bapak sekalian.
INFO PENUNJANG
1. Wacana Nanolubricant & Nanoadditive
Dalam Rapat Umum Anggota PERDIPPI (Perhimpunan Distributor, Importir dan Pro-dusen Pelumas Indonesia) di Janur Sari Room, Kelapa Gading Sport Club Jakarta dengan Pembicara Utama : Prof. DR. Eduard Suhardono, Ahli Peneliti Utama Bidang Kimia Industri Lemigas me-ngangkat isu tentang Bio Lubricant. Beliau menyatakan bahwa dibutuhkan riset dan pengembangan yang mendalam untuk mendapatkan pelumas dengan bahan yang terbarukan dan ramah lingkungan, karena dipacu oleh kebijakan Green Chemistry dan Ecolabelling.
Jika pengembangan itu berhasil maka akan banyak menghemat keuangan negara yang diakibatkan oleh pemborosan pelumas. Oleh karena itu diperlukan satu terobosan teknologi untuk mengatasinya, yaitu dalam bentuk nanolubricant dan nanoadditive, demikian ujarnya.
2. Penjualan Pelumas di Indonesia
Sejak hak monopoli atas penguasaan pelumas nasional dicabut pemerintah melalui Keppres No. 21/2001, bisnis pelumas terus diserbu perusahaan asing di sektor ini. Pasalnya, menyusul pencabutan Keppres No. 18/1988, Pertamina tidak lagi menjadi pemain tunggal dalam bisnis pelumas. Pangsa pasar pelumas nasional per tahun mencapai Rp. 8.5 triliun (BP Migas) yang diperebutkan oleh > 250 merek pelumas (Deperindag). Dari Jepang terdapat merek Nippon Oil, Idemitsu dan dari AS ada Mobil-1, Motul, sementara dari Eropa keluar nama Castrol, Penzoil dll.
Jika sebuah perusahaan mencoba bermain di licinnya pelumas dengan ‘market share’ sebanyak 1 persen saja maka terdapat angka sebesar Rp. 85 milyar per tahun. Dan seandainya ‘take margin’ yang mampu diperoleh sebanyak 5 persen maka terdapat peluang sekitar Rp. 354.000.000 per bulan. Sebuah angka yang cukup licin !!
3. Penjualan Kendaraan di Indonesia
Liberalisasi perdagangan membuat tarif bea masuk otomotif turun, yg menyebabkan booming otomotif. Pada tahun 2010, dalam sebulan, di Indonesia terjual ± 64.000 unit mobil dan ± 620.000 unit motor. Akibatnya konsumsi pelumas dan BBM meningkat tajam. Jadi pelumas yang harus disuplai ke pasar dalam sebulan ada kenaikan sebesar lebih dari 900.000 liter.
Selain itu, kondisi mesin-mesin industri di Indonesia yang cukup kadaluwarsa banyak menyedot bahan bakar dan pelumas untuk produksi. Oleh sebab itu, pelaku industri dan otomotif dituntut untuk memanfaatkan mesin produksi maupun teknologi yang efisien dalam penggunaan bahan bakar disamping harus ramah lingkungan.
Teknologi nano yang diaplikasikan pada in-dustri dan otomotif mampu mengurangi pemborosan pelumas sebanyak 300-400% yaitu sebesar ±5 juta liter pertahun dan penghemat-an BBM sebesar 10 persen atau setara ± 2,4 juta liter pertahun. Jika ditotal maka akan ada penghematan sekitar ±Rp. 16 T pertahun. Sebuah angka cukup signifikan yang me-manggil anda untuk berkarya untuk Pertiwi.
4. REGULASI PEMERINTAH.
Saat ini Pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya melakukan regulasi disegala bidang, untuk itu mari kita mencuri start untuk menjadi pionernya. Adapun rencana regulasi atau kebijakan yang siap digulirkan adalah (1) pengurangan subsidi BBM, (2) Kebijakan emisi gas buang dan (3) Penerapan amdal terpadu. Kesemuanya akan kita berikan solusinya dengan produk nano teknologi.
5. Orang Kaya Baru dari Nano Tekn.
Saat ini orang kaya dunia didominasi oleh pengusaha dari bidang komputer dan internet. Di dekade yang akan datang, satu bidang baru telah datang yang akan membuat pelakunya menjadi salah satu orang kaya dunia baru yaitu nanoteknologi. Bagaimana mengambil keuntungan dari nanoteknologi?.
Tanpa kita sadari sebenarnya nanoteknologi telah kita jumpai diaplikasikan dalam kehidupan sehari2, yaitu teknologi mikroprosesor, i-pod, sun-screen dll. Mesin industri nano telah dan sedang berputar untuk menciptakan manusia-manusia super kaya di dekade yang akan datang.
Nanoteknologi akan masuk dan membawa perubahan pada semua bidang mulai industri manufakturing, jasa, pendidikan dan juga bidang-bidang lain yang tidak pernah diba-yangkan sebelumnya. Apapun bidang anda, cobalah mulai melihat peluang untuk mulai mengintegrasikan nanoteknologi. Kita mau mengambil peran dan mempunyai kesempat-an menjadi miliarder baru masa depan atau menjadi penonton? Terserah kita.
(Sumber : http://aguspur.wordpress.com/ 2007/10/10/nanoteknologi-pencipta-orang-kaya-baru-masa-depan/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar